Training Leadership - Universitas JAMBI

on Rabu, 31 Desember 2014
TANGGAL 27 s/d 31 MARET 2014

Setiap orang pasti akan menjadi seorang pemimpin, entah menjadi pemimpin dalam lingkungan masyarakat, negara, keluarga atau bahkan menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri.maka untuk menjadi sosok pemimpin yang ideal tersebut, diperlukan berbagai persiapan-persiapan yang matang guna mencetak kade-kader pemimpin yang tepat untuk masa depan.

kenapa harus di persiapkan ??. itu penting karena seorang pemimpin memegang peranan strategis dalam suatu kehidupan, yakni sebagai pengarah, pendorong, penjaga, penertib sehingga arus kehidupan akan menjadi lebih terarah dengan baik. bayangkan saja dalam suatu masyarakt tidak ada pemimpinnya, maka sudah dipastikan setiap orang akan berusaha mementingkan dirinya sendiri dan melupakan hak orang lain. sikap semau mau tanpa ada sebuah aturan dari seorang pemimpin hanya akan melahirkan kekacauan. oleh karena itu peranan pemimpin tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan..

Dewasa ini, telah banyak kita saksikan sosok pemimpin karbitan, atau pemimpin yang tiba-tiba muncul tanpa adanya proses pengkaderan. proses pengkaderan yakni, proses dimana seseorang akan diberikan sejumlah tugas atau latihan guna meningkatkan kecerdasan yang tidak hanya pada aspek intelektual semata, melainkan secara keselurahan (intelektual, emosional, spritual). namun dalam kenyataannya, banyak pemimpin yang hanya bermodal intelektual semata dan melupakan unsur lainnya, lebih-lebih unsur spiritual. maka tidak heran jika kita sering menumukan pemimpin-pemimpin yang sudah di berikan kepercayaan atau mandat menyalahgunakannya demi kepuasan dan kepentingan pribadi semata. 

Menjadi seorang pemimpin ideal memanglah tidak mudah. Ia ibarat BATU BERLIAN. ketika menjadi batu berlian yang sempurna, ia harus melewati banyak hal yang terkadang menyangkitkan. di pukul, di potong, di gosok-gosok.. tentu saja semua itu sangat lah menyakitkan. begitu juga seorang manusia, ketika ia berkomitment untuk menjadi seorang pemimpin ideal. maka ia harus bersiap-siap meneriama pahitnya sebuah tantangan, cacian, rasa capek yang mendalam, fikiran terkuras memikirkan banyak hal dan lain sebagainya. namun lihatlah apa yang terjadi akhirnya. ia akan menjadi sosok yang menjadi tauladan yang di harum-harumkan semua orang. ketika ia sudah meninggal, kenangannya akan tetap hidup di benak semua orang.

0 komentar:

Posting Komentar