TERUNE-DEDARE SASAK 2014

on Rabu, 31 Desember 2014
25 s/d 27 AGUSTUS 2014

seiring perkembangan zaman, keberadaan kesenian dan kebudayaan lokal Indonesia tersebut patut dikhawatirkan. Pasalnya, era globalisasi yang membuka proses lintas budaya (trans cultural) dan silang budaya (cross cultural) yang secara berkelanjutan akan mempertemukan nilai-nilai budaya yang satu dengan lainnya (Saptadi, 2008). Situasi yang kemudian muncul adalah, Indonesia menjadi salah satu pasar potensial berkembangnya budaya asing milik negara maju berkekuatan besar, Sehingga mengancam budaya-budaya lokal yang telah lama mentradisi dalam kehidupan sosiokultural masyarakat Indonesia (Mubah, 2011).

Jika ditelaah lebih jauh, budaya lokal mempunyai arti yang sangat penting bagi suatu bangsa. Selain dalam pembangunan karakter bangsa, budaya lokal di setiap daerah juga memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan semangat nasionalisme, karena kesenian budaya lokal tersebut mengandung nilai-nilai sosial masyarakat (Eki, 2014). Oleh karena itu, pemerintah serta masyarakat berkewajiban untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya lokal tersebut.


Masalah minat para remaja sebagai generasi penerus bangsa terhadap budaya lokal sekarang ini juga memang patut dipertanyakan. hal ini bisa kita saksikan pada rendahnya minat remaja pada hal-hal yang  terkait dengan kebudayaan. nilai-nilai  budaya yang telah ditinggalkan ternyata kalah pamor dengan budaya-budaya baru  yang lahir dari rahimnya budaya orang-orang asing. meraja lelanya budaya feshion asal korea mampu menghipnotis para generasi muda terlelap tidur di atasnya. lagu-lagu yang mengumbar kebebasan dapat dijumpai dimana saja layaknya bak air di musim hujan. dan hal-hal seperti inilah yang terjadi sekarang di berbagai pelosok tanah air, termasuk didalamnya generasi sasak yang sudah semakin banyak menghilang.

Pemilihan Terune dedara Sasak merupakan salah satu langkah cerdas yang diambil oleh dinas kebudayaan dan pariwisata NTB dalam menyingkapi permasalahan ini.  dengan adanya event ini diharapkan akan mampu melahirkan insan-insan yang tidak hanya beridentitas orang sasak, namun mampu memahami dan mengahayati segala kebudayaan orang sasak. selain itu juga melalui event-event ini kepunahanan akan budaya begawe, ngurisan, nelu, mituq, nyatus, nyeribu, langar, dll. akan selalu terlestarikan dengan adanya generasi yang siap mempelajari dan meneruskan budaya tersebut

1 komentar:

Unknown mengatakan...

gk itk TD thun ini lg kk gof?

Posting Komentar