MAHASISWA BERPRESTASI FEB UNRAM 2014 |
Alhamdulillah....
satu kata yang memang layak untuk didendangkan, mengingat sampai detik ini bisa merasakan sejuknya udara pagi, indahnya lambaian rerumputan, dan merdunya kicauan-kicauan burung di ranting pepohonan.
beitulah suasana yang tergambar, tatkala kaki ini berdiri disebuah universitas terkemuka di NTB, yang kala itu sedang berlangsungnya sebuah upacara kebangsaan bagi negara tercinta. ya !!! UPACARA KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA YANG KE-69.
lewat tulisan ku ini ku berdoa, smoga INDONESIA semakin jaya. bersatu. dan bercahaya di masa depan.
di pagi yang sahdu itu pula, tercampur rasa bahagia dan kesyukuran pada allah swt. ini kali pertamanya aku mendapatkan kesempatan berkumpul dengan orang-orang hebat di universitas mataram. mereka yang selama ini menjadi motivator serta inspirator bagi saya pribadi untuk selalu semangat mengukir karya dan prestasi.
ajang MAWAPRES (MAHASISWA BERPRESTASI) Universitas mataram merupakan sebuah ajang bergengsi yang di adakan setiap tahunnya di semua fakutlas universitas mataram. dan lewat ajang inilah yang menjadi kesempatan bagi saya untuk bisa bertemu orang-orang hebat tersebut...bisa menjadi bagian dalam mawapres ini bagi saya tentu saja bukan perkara mudah. pasalnya, dari 4 kreteria yang di persyaratkan dalam ajang tersebut. 4 kreteria yang di maksud adalah :
Nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) = 25 %, KARYA TULIS = 30 %BAHASA INGGRIS = 20 %,dan kemampuan yang diunggulkan (sertifikat organisasi) = 25%. ..
melihat kreteria di atas mengingatkan saya pada sebuah film karton yakni AVATAR the LEGEND of aang yang memiliki 4 kekuatan pengendalian (AIR, API, BUMI, DAN UDARA). (maklum lagi ngefans film avatar, hehe)
dalam perjuangannya untuk menciptakan kedamaian dunia, tidak bisa hanya mengandalkan satu kekuatan saja, melainkan ia harus berusaha mencapai keseimbangan dari ke-4 elemen tersebut. yah begitulah kira-kira AJANG MAWAPRES INI.. kita tidak bisa mengandalkan nilai akademis semata, walaupun IP/IPK= 4,00. atau tidak juga hanya bermodalkan sertifikat organisasi yang beratnya bisa ber kilo-kilo. melainkan dari semua aspek yang di persyaratkan tersebut kesemuanya harus seimbang. dan di sinilah awal KESULITAN & PENYESALAN Saya pribadi.. hanya bermodalkan sertifikat saya pun berani mengambil resiko untuk mengikuti ajang tersebut. walaupun IPK saat itu bisa terbilang rendah, serta bahasa inggris yang paspasan, saya menyakinkan untuk tetap mencoba. ...(motto : lebih baik gagal stelah mencoba, daripada tidak pernah gagal karena tidak pernah mencoba)
saya memandang bahwa ajang ini bukanlah sebuah tujuan, akan tetapi sebuah perjalanan untuk mencoba tantangan baru serta menggali potensi pribadi. dan memang benar, dari persentasi bahasa inggris yang saya lakukan menunjukkan saya harus belajar lebih banyak lagi. kemudian, dulunya saya menganggap IPK itu tidak ada gunanya, akhirnya saya sadar bahwa IPK itu adalah hal yang penting yang harus saya prioritaskan... dan hal menarik lainnya yang menjadi pembelajaran bagi saya dalam ajang ini adalah, porsi yang lebih besar pada KARYA TULIS (30 %). ini menunjukkan bahwa, ajang ini mengharapakan mahasiswa untuk lebih berkontribusi di tengah masyarakat baik dalam bentuk gagasan, ide cemerlang, ataupun pengabdian secara langsung dalam mengatasi segala permasalahan yang dihadapai masyarakat. ini sesuai dengan tri darma perguruan tinggi mengenai pengabdian masyarakat.
dari beberapa statement pribadi diatas, mungkin saya bisa menyimpulkan bahwa , sebagai mahasiswa jangan hanya fokus pada satu bidang, dan menganggap bidang yang lain tidak ada manfaatnya. mahasiswa sebenernya tidak hanya di tuntut pintar diatas kertas, melainkan harus juga dibuktikan dengan kontribusi nyatanya dalam aspek sosial. untuk berkontribusi secara nyata tersebut hal yang pertama yang penting dilakukan adalah mencoba terlibat dalam organisasi. baik internal ataupun eksternal kampus.
semoga tulisan ini bisa memberikan makna pada kita semua, serta sebagai panduan untuk mempersiapkan ajang mawapres tahun depan.
0 komentar:
Posting Komentar